Selasa, 11 September 2012

Piping Engineer

Piping Engineer

Seperti kita sudah paham semua, Piping Stress Engineer adalah salah satu cabang ilmu dari Piping Engineering, selain Piping Material dan Piping Design.
Kalau dikategorikan berdasarkan “education background”, maka bisa dikatakan bahwa rata-rata background “orang piping” ini adalah dari Mechanical. Baik Sarjana Teknik Mesin, STM Mesin maupun Politeknik Mesin. Nggak begitu menjadi masalah.
Dan juga bukan berarti lulusan lain tidak bisa masuk. Bisa saja.
Menurut jalur masuknya, biasanya, Piping Design banyak didominasi oleh lulusan STM dan SMA, terutama para senior. Hal ini lebih karena Piping Design adalah sebuah disiplin yang sudah lama sekali, mungkin sudah sejak tahun 1945an, bahkan di Amerika sudah dikenal Piping itu pada tahun sebelum kia merdeka.
Sehingga banyak pekerjanya mendapat ilmu melalui kursus yang diselenggarakan oleh Perusahaan yang memperkerjakannya. Begitu seterusnya. Lagi pula, nature pekerjaanya lebih banyak membutuhkan pengalaman akan mengerjakan design yang sama atau hampir mirip, dari waktu ke waktu, dengan merujuk ke referensi atau design practice.
Misalnya, designer yang mendesign lay out piping di sekitar pompa, maka semakin sering dia mendesign pipa didaerah pompa, akan makin faham dia bagaimana mendesign system pipa yang sesuai dengan code practice. Proses pengulangan ini lah yang menjadi faktor utama. Sehingga semakin berpengalaman dia, semakin paham lah dia. Tentu saja dengan catatan, dia harus tetap kritis dalam bekerja.
Sedangkan Piping Stress dan Piping Material, walaupun masih berurusan dengan pipa, tapi tidak terlibat dalam proses design itu sendiri.
Piping Stress lebih kearah, secara singkat, memastikan bahwa pipa yang dibuat oleh designer, yang nantinya akan dialiri oleh Fluida yang panas ataupun dingin, yang terhubung dengan pompa misalnya, akan dapat beroperasi dengan aman tanpa mengalami permasalahan.
Disini, faktor analisa sangat berperan, sekaligus melakukan perhitungan (calculation) terhadap aktifitas dan behaviour pipa pada saat dialiri fluida panasatau dingin tadi.
Piping Material, lebih ke-arah penentuan dan pemilihan material pipa beserta accessoriesnya, yang sesuai dengan kondisi operasi, baik tekanan maupun temperature, sambil memperhitungkan pengaruh lingkungan.
Ada satu disiplin lagi, yaitu Pipe Support, yang mendesign pipe support pada pipa. Biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh Piping Stress Engineer.
Dari ketiga displin utama tadi, Piping Designer, Piping Stress Engineer, Piping Material Engineer, tidak ada yang lebih unggul dan tidak ada pula yang tidak begitu penting. Semua sama-sama penting dalam menunjang keberhasilan sebuah Plant.
Tapi, kalau kita bicara scope pekerjaan, dalam hal ini merujuk ke jumlah manhour yang disediakan, maka piping design memakan porsi manhour yang paling besar, bisa sampai 75%, baru Piping Stress sebesar 10-20% dan sisanya Piping Material.
Manhour ini dengan sendirinya akan menentukan berapa jumlah personel disetiap disiplin.
Sehingga bisa dimengerti bahwa jumlah Piping Design akan sangat banyak sekali dibanding dengan Piping Stress dan Piping Material.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah seorang yang ber-background Piping Design bisa menjadi Piping Stress, dan sebaliknya?
Apakah seorang Piping Stress bisa mengerjakan pekerjaan Piping Material dan sebaliknya?
Menurut saya, bisa saja. Kenapa tidak? Semuanya bisa dipelajari. Hanya saja, apakah akan berhasil menjadi Piping Stress yang handal, atau menjadi Piping Designer yang jago, atau ahli di Piping Material, semuanya berpulang kepada masing-masing individu.
Satu hal yang perlu diingat adalah tidaklah mungkin seseorang akan menjadi ahli dan jago di ketiga bidang disiplin ilmu tadi. Yang ada, seseorang yang sudah lama berkecimpung dan menjadi ahli di Piping Stress, tapi tidak akan se-ahli si A yang sudah malang melintang di dunia Piping Designer.
Yang paling baik adalah anda mempunyai bidang yang sangat anda sukai dan kuasai, tapi tetap mempelajari dan menegrti tentang bidang lain.
Jadi, jika senang dan ahli piping stress, maka tidak ada salahnya untuk mengerti tentang piping design, kaidah-kaidah dalam design, mengetahui tentang 3D model, PDS, PDMS serta proses dalam pekerjaan menggunakan software tyersebut, serta mengerti juga piping material termasuk prosedur pembuatan piping specification, requisition.
Jika bisa mengerti semua, maka sudah layak anda menjadi seorang Piping Engineer, dan mungkin sudah bisa menjadi Lead Piping Engineer disebuah project. Artinya lagi karir anda akan meningkat.
Sekarang, anda sudah ada dimana?
Piping Stress?
Piping Design?
Piping Material?
Sudah kah kita memahami Code and Standard yang sering digunakan dalam pekerjaan kita? Pasti sudah ya…
Sudah kah kita mengerti ilmu dasar dari pekerjaan yang sedang kita lakukan?
Perlukan kita menambah ilmu lagi dengan membaca dan mengikuti kursus, misalnya?
Jawabannya, tergantung masing-masing pribadi.
Yang penting, jangan pernah berhenti belajar, membaca buku, standard, dan journal yang berhubungan dengan pekerjaan kita.
Karena, akan lebih banyak manfaatnya dari pada ruginya.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Arung Palakka, Legenda dan Kontroversi

Arung Palakka, Legenda dan Kontroversi

Oleh: Andi Suruji
PANAS setahun terhapus hujan sehari. Begitu kira-kira analogi yang tepat dialamatkan kepada sosok seorang Bugis, La Tenritatta Arung Palakka, raja Bone ke-15 (1672-1696). Arung sendiri berarti raja atau bangsawan, Palakka adalah sebuah kerajaan kecil. Selama ini "stempel" yang melekat padanya adalah seorang pengkhianat. Karena, sejak tahun 1665 ia disebut-sebut "bergandengan tangan" dengan Kompeni Belanda untuk melepaskan rakyat Bone dari penjajahan Gowa. Ia memang berhasil melepaskan rakyat Bone dari penjajahan Gowa, menyusul ditandatanganinya Bongaisch Tractat (Perjanjian Bungaya), Jumat 18 Nopember 1667. Cap pengkhianat bagi Arung Palakka itu, ibarat "panas" yang membuat rakyat Bone "kegerahan". Panas yang menyengat lebih dua abad lamanya, kini terhapus bagai diguyur hujan dengan lahirnya keputusan seminar dua hari Menelusuri Jejak Sejarah Arung Palakka untuk Memperkaya Budaya Bangsa akhir Desember 1992 di kota Watangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Seminar yang menghabiskan biaya sekitar Rp 70 juta hasil swadaya masyarakat itu, berhasil menghapus cap pengkhianat Arung Palakka. Ia direkomendasikan menjadi tokoh pejuang pembebasan, pejuang kemanusiaan dan tokoh pemersatu. Seminar itu menampilkan sejumlah sejarawan, seperti Prof Dr Abu Hamid, Dr Mukhlis Paeni dari Universitas Hasanuddin, Dr Anhar Gonggong, Kasub. Direktorat Sejarah pada Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Depdikbud, serta sejarawan dan budayawan setempat sebagai pembicara. "Dulu ketika kami ingin menyebut nama Arung Palakka, tertahan di dada ini. Sekarang dengan hasil seminar ini, longgar saja kita menyebutnya," tutur Bupati Bone, Andi Syamsoel Alam, ketika memberikan sambutan pada penutupan seminar. *** BONE dan Gowa, di Sulawesi Selatan pada abad 17, adalah dua kerajaan yang sama-sama berdaulat dan sederajat. Tetapi dalam segala hal, Gowa jauh lebih besar. Akibat kepentingan mempertahankan eksistensi sebagai kerajaan terbesar di kawasan timur Nusantara, Gowa memperluas wilayah pengaruh dan kekuasaannya. Terbukti dengan dikuasainya sejumlah kerajaan kecil di wilayah itu. Namun pada saat yang sama kekuatan Kompeni Belanda ingin menguasai jalur-jalur perdagangan rempah-rempah dari timur Nusantara Akibatnya, terjadi persaingan ekonomi yang merembes ke bidang lain. Dalam usaha menguasai lebih banyak wilayah dan memperbesar pengaruhnya, Gowa berkali-kali terlibat perang dengan Bone. Sampai akhirnya Gowa berhasil menang, karena memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Di samping itu, Gowa pun berusaha melawan kekuatan Kompeni Belanda. Raja Bone La Maddaremmeng diasingkan ke Gowa sebagai konsekuensi kalah perang. Sejak itulah campur tangan Gowa terhadap Bone semakin besar. Bahkan menurut lontarak, naipoatana Bone seppulo pitu taung ittana (Maka, diperbudaklah Bone selama 17 tahun lamanya). Selama masa penawanan, La Tenritatta (nama kecil Arung Palakka) menjadi pengawal Mangkubumi, Karaeng Pattingalloang. Ia diberi gelar Arung Palakka oleh dewan adat Bone sebagai calon Mangkau (raja) Bone sekaligus bukti bahwa Bone tetap melawan Gowa. Ia mulai mengerti makna hidup, kebebasan dan harga diri (siri). Ia memahami dan menyadari betul perasaan dan penderitaan orang-orang Bone yang diperlakukan sewenang-wenang. Tindakan sewenang-wenang Gowa terhadap orang Bone, utamanya dalam kegiatan kerja paksa membangun pertahanan benteng di Somba Opu. Ketika itu, sekitar 10.000 orang dipaksa menyelesaikan parit pertahanan benteng untuk menahan serangan Kompeni Belanda. Pemaksaan pengumpulan hasil-hasil bumi dan pajak untuk membiayai perang Gowa-Kompeni Belanda semakin menambah penderitaan hidup orang Bone. Kesemuanya itu memicu semangat Arung Palakka menentang Raja Gowa. Ia lalu menyusun strategi perlawanan. Awal pemberontakannya, September 1660 yang berlangsung sekitar tiga bulan dengan cepat dipatahkan. Arung Palakka lalu melarikan diri ke Buton. Bersama Sultan Buton - juga dikuasai Gowa - Arung Palakka berkesimpulan bahwa hanya dengan menggunakan kekuatan Kompeni Belanda, dominasi Gowa dapat dipatahkan. Maka Arung Palakka memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Kompeni Belanda. Gowa dapat dikalahkan, dan Bone lepas dari penjajahan Gowa. *** PERJALANAN sejarah perjuangan membebaskan Bone dari penjajahan Gowa, membuat Arung Palakka menjadi tokoh legendaris. Setidaknya di mata orang Bone. "Dialah tokoh pejuang pembebasan rakyat Bone dari tindakan sewenang-wenang. Kendati bekerja sama pihak asing tetapi tujuannya hanyalah mengangkat harkat dan martabat rakyat Bone yang terinjak-injak," ujar Prof Dr Abdurrahman Suryomihardjo, pakar peneliti dari LIPI. Kerja sama dengan pihak Kompeni Belanda itu melahirkan kontroversi. Sebab, kata sejarawan dari Universitas Hasanuddin, Dr Mukhlis Paeni, sementara kerajaan-kerajaan lain sibuk melawan kekuatan asing, justru Arung Palakka muncul sebagai sosok yang mau bekerja sama dengan pihak asing. "Di sinilah dituntut kearifan kita, menempatkan Arung Palakka secara proporsional," pinta Prof Drs Burhamzah MBA. Menurut Burhamzah, kehadiran Arung Palakka bersama cita-citanya melepaskan rakyat Bone dari penjajahan, bukan saja lantas menjadi milik rakyat Bone tetapi juga milik semua umat manusia yang menginginkan kebebasan, memperoleh hak azasi sebagai manusia merdeka. Menurut Mukhlis Paeni, kegiatan berpikir yang mucul ketika Arung Palakka melibatkan diri dalam perang Makassar 1660-1669 harus dipahami betul. Bagi orang Bugis, hidup ini adalah harga diri (siri) yang mesti dipelihara dengan yang lainnya. Perlawanan Arung Palakka melawan Raja Gowa, menurut Prof Dr Abu Hamid hanyalah sebatas melepaskan Bone dari penjajahan Gowa. Ketika tujuannya tercapai, Arung Palakka perlahan-lahan melepaskan diri dari Kompeni Belanda. Peranan Arung Palakka dalam penyerangan Kompeni Belanda terhadap Benteng Somba Opu yang bobol 21 Juni 1669 juga amat kecil. Arung Palakka yang diangkat menjadi Mangkau (raja) Bone tahun 1672 hingga wafatnya 4 Juni 1696, menurut Abu Hamid lebih memilih mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil dengan apa yang disebut "perkawinan politik". Bangsawan Bone dinikahkan dengan bangsawan kerajaan lain di Sulawesi Selatan. "Hanya dengan perkawinan, tali kekerabatan bisa dipererat guna mencegah timbulnya perang." *** NAMUN memulihkan nama baik Arung Palakka bukan pekerjaan mudah. Soalnya, menurut Mukhlis Paeni, orang masih berpikir hitam putih tentang sejarah, siapa yang memihak Belanda dia adalah pengkhianat. Tetapi bila dunia dilanda perang memperjuangkan hak azasi manusia, kebebasan dari segala bentuk penindasan, maka orang akan mengatakan Arung Palakka sudah melakukan itu pada abad ke-17. Yang pasti, menurut Gubernur Sulsel Achmad Amiruddin, memang diperlukan pengungkapan fakta-fakta lebih banyak lagi untuk otentik dan obyektifnya sebuah sejarah. "Tapi saya tegaskan, pengungkapan fakta sejarah itu harus lebih ditujukan kepada peningkatan kesatuandan persatuan. Jangan sebaliknya," tandas Amiruddin. (Andi Suruji)(KOMPAS - Minggu, 24 Jan 1993 Halaman: 8)

Jumat, 27 Juli 2012

Kebiasaan tidur pagi ternyata berbahaya

Kita tahu bahwa pagi hari adalah waktu yang penuh berkah dan karenanya kita harus memanfaatkannya. Pada kenyataannya, masih banyak orang yang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dialihkan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Perlu diketahui, orang-orang saleh pada masa-masa dahulu sangat membenci tidur pagi. Ibnu Qayyim mengatakan, banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas dan membuang-buang waktu.

Sebaliknya, waktu tidur yang paling bermanfaat adalah saat kita sangat membutuhkannya, di awal malam daripada di akhir malam, dan di pertengahan siang daripada di waktu pagi dan sore. Terlebih di waktu pagi dan sore. Sangat sedikit manfaatnya, bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, terutama tidur di waktu ashar dan awal pagi. Kecuali jika memang tidak tidur sepanjang malam sebelumnya.

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Ini karena pada waktu tersebut adalah saat untuk menuai ghanimah atau pahala yang berlimpah. Mengisi waktu tersebut mempunyai keutamaan yang sangat besar.

Lalu, seperti apakah ‘bahaya’ tidur di waktu pagi? Ini dia jawabannya: tidak termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush shalih (generasi terbaik umat). Bahkan, merupakan perbuatan yang dibenci. Lalu, tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya, menyebabkan malas dan tiak bersemangat di sisa hari. Pagi hari bagi seseorang ibaratnya waktu muda, dan akhir harinya ibarat waktu tuanya. Amalan seseorang di masa muda berpengaruh terhadap amalannya di masa tua. Jadi, jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia akan bermalas-malasan pula.

Tak ketinggalan, ‘bahaya’ tidur di waktu pagi adalah terhambatnya rizki datang. Menurut Ibnu Qayyim, empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah berkhianat, malas shalat, bermalas-malasan, dan tidur di waktu pagi.

Bahkan, tidur pagi dapat menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. Mau dibuktikan? Sebaiknya tidak ya :)

Demikian sedikit sharing yang saya peroleh dari beberapa sumber. Semoga bisa sedikit memberikan manfaat...

Tidur Pagi Pasti Ada Sebabnya

Funny China Army Sleeping Funny Death SleeperTidak mungkin sesuatu terjadi tanpa sebab. Itu mustahil. Begitu juga kebiasaan tidur pagi, pasti ada sebabnya. Apa saja sebabnya menurut agama ini? Berikut penjelasan empat sebab tidur pagi dan solusinya.
[Sebab pertama] Tidak shalat malam
Tidak shalat malam dapat menyebabkan malas di pagi harinya. Cara mengatasi hal ini adalah dengan mengerjakan sholat malam karena dengan melakukan hal tersebut akan terlepaslah ikatan-ikatan setan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَقِدَ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
"Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, "Malam masih panjang, tidurlah!". Jika dia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas." (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)
Benar pula perkataan seorang tabi’in bahwa dengan mengerjakan shalat malam, wajah akan menjadi berseri di pagi hari. Yaitu seorang ulama hadits dari Kufah, Syarik An Nakho’i bin ‘Abdillah, ketika mendiktekan hadits kepada murid-muridnya, di sela-sela mendikte, beliau mengatakan kepada seorang muridnya –yaitu Tsabit bin Musa Az Zahid-,
مَنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ بِاللَّيْلِ حَسُنَ وَجْهُهُ بِالنَّهَارِ
Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, wajahnya akan berseri di pagi harinya.” (HR. Ibnu Majah no. 1333. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if dalam Shohih wa Dho’if Sunan Ibnu Majah)
Tsabit bin Musa menyangka bahwa ini adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal ini hanyalah perkataan gurunya Syarik karena melihat kezuhudan dan kewaro’an yang ada padanya. (Lihat Taysir Mushtholahul Hadits, hal. 86, Darul Fikr dan Laysa Min Qoulin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 89, Maktabah Awladu Syaikh)
Juga disebutkan dalam sebuah hadits bahwa orang yang tidak shalat malam berarti telah dikencingi oleh setan.
Dari Abu Wa’il, dari Abdullah, beliau berkata, “Ada yang mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa terdapat seseorang yang tidur malam hingga shubuh (maksudnya tidak bangun malam, pen). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan,
« ذَلِكَ الشَّيْطَانُ بَالَ فِى أُذُنَيْهِ ».
Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” (HR. An Nasa’i no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1330. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 640 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
[Sebab kedua] Sering begadang
Begadang bisa menyebabkan lelah dan ngantuk di pagi harinya.
Cara mengatasinya adalah dengan tidur di awal malam.
Dari Abu Ishaq, beliau berkata bahwa beliau menanyakan kepada Al Aswad bin Yazid tentang perkataan ‘Aisyah mengenai shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah berkata,
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَيُحْيِى آخِرَهُ ثُمَّ إِنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى أَهْلِهِ قَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ يَنَامُ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ النِّدَاءِ الأَوَّلِ - قَالَتْ - وَثَبَ - وَلاَ وَاللَّهِ مَا قَالَتْ قَامَ - فَأَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ - وَلاَ وَاللَّهِ مَا قَالَتِ اغْتَسَلَ. وَأَنَا أَعْلَمُ مَا تُرِيدُ - وَإِنْ لَمْ يَكُنْ جُنُبًا تَوَضَّأَ وُضُوءَ الرَّجُلِ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ صَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam dan beliau menghidupkan akhir malam (dengan shalat). Jika beliau memiliki hajat (baca : hubungan badan dengan istrinya), beliau menunaikan hajat tersebut kemudian beliau tidur. Pada adzan shubuh pertama, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk (‘Aisyah tidak mengatakan bahwa beliau bangun). Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menuangkan air (‘Aisyah tidak mengatakan bahwa beliau mandi, dan aku mengetahui apa yang ‘Aisyah maksudkan). Jika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak dalam keadaan junub, beliau berwudhu seperti wudhu seseorang yang hendak shalat. Kemudian beliau shalat dua raka’at." (HR. Muslim no. 739)
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya' dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
[Sebab ketiga] Terpengaruh dengan teman yang punya kebiasaan tidur pagi
Ingatlah karena dekat dengan teman atau tetangga yang sering malas-malasan, kita juga bisa terpengaruh.
Cara mengatasi hal ini adalah dengan memilih teman yang rajin, yang selalu menjaga waktunya di pagi hari, sehingga kita bisa tertular kerajinannya.
[Sebab keempat] Kebiasaan
Ini juga adalah sebab orang sering tidur pagi karena kesehariannya memang seperti ini. Selepas shalat shubuh, kebiasaannya adalah menghampiri kasur, mengambil selimut dan bantal, sehingga pulas tidur hingga matahari meninggi lalu beranjak kerja atau kuliah. Orang yang punya kebiasaan seperti ini telah hilang keberkahan dari dirinya di waktu pagi.
Cara mengatasinya dengan bersungguh-sungguh menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dan senantiasa dibarengi dengan meminta tolong pada Allah. Allah Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِين
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam jalan Kami, maka sungguh akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al 'Ankabut [29) : 69)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Selasa, 24 Juli 2012

Mengenal Industri EPC

Apakah itu industri EPC?

Untuk sebagian besar orang mungkin istilah EPC tidak terlalu dipahami. Biasanya orang lebih sering menyebutnya contractor, yah intinya orang yang bekerja berdasarkan ‘contract’ yang disepakati. Jangan salah lho, ini belum tentu berarti ‘constructor’ (=orang yang melakukan konstruksi) karena bisa saja contract nya hanya mendesign saja, atau malah membeli saja.
Oke deh, kita mulai ya.
EPC itu singkatan dari Engineering, Procurement, Construction. Kadang-kadang juga ditambah Installation, sehingga menjadi EPCI (biasanya ini untuk yang bermain di offshore/platform). Juga bisa ditambah C lain (jadi EPCC) jika dimasukkan Commissioning (test unjuk kerja).
Dari singkatannya itu sudah jelas bahwa tugas dari EPC adalah melakukan rekayasa (engineering) dari suatu plant, melakukan pembelian (procure) barang2/ equipment yang terkait dan kemudian mendirikannya / membangun (construct). Kadang kami-kami yang di EPC ini lebih merasa sebagai ‘integrator’, karena di EPC lah yang menjembatani dan mengkordinasikan seluruh bagian yang terkait dalam pembangunan suatu plant, mulai dari licensor (yang punya lisensi), vendor (yang jual barang) , shipper (yang ngirim barang) bahkan sampai operator (yang mengoperasikan plant).
Suatu perusahaan EPC ngga mesti melakukan E-P-C nya sekaligus, bisa aja salah satu atau salah duanya. Jadi sangat normal jika ada EPC yang hanya mengambil E-nya saja (bertindak sebagai konsultan engineering saja), E dan P atau malah C (hanya memasang saja) nya saja. Kombinasinya bisa macam2.
Untuk yang masih belum familiar, berikut saya coba jabar kan satu persatu siklus pekerjaannya (ini yang umum lho dan belum tentu selalu begini) – terus terang ini untuk konsumsi mahasiswa yang masih belum faham, buat para senior2 di EPC mohon dapat menambahkan:
1. Owner mengumumkan rencana pendirian plant baru (katakanlah Per tamina ingin bangun kilang minyak dengan kapasitas 100ribu barel per day)
2. Owner mengundang EPC company yang berminat untuk menyampaikan profil perusahaan (fase Pra Kualifikasi)
3. Owner mengumumkan siapa-siapa saja yang lolos dari Pra Kualifikasi dan berhak mengikuti proses tender EPC dan melakukan proses Invitation To Bid (ITB)
4. EPC company yang lolos mengambil dokumen tender dari Owner dan mendapat penjelasan tentang rule-of -the game
5. Dalam rentang tertentu, EPC EPC company tersebut menyampaikan proposal teknis dan rencana bagaimana merancang, membeli dan mengkonstruksi
6. Jika lolos, maka mereka harus menyampaikan proposal komersial (berapa estimasi ongkos dan harga pembangunan plant tersebut)
7. Siapa yang terbaik (belum tentu termurah lho) maka dia yang menang
8. Jika menang, maka Owner akan meng -award project tersebut ke EPC terpilih dengan kesepakatan harga yang di point 6 (bisa juga sih di nego lagi) dan kualifikasi teknis dan rencana/waktu di point 5 (juga negotiable).
9. EPC (yang menang) mulai mengerjakan proses E-P-C nya yang jauh lebih mendetail daripada saat proposal tadi. Jika mampu hemat maka profit akan bertambah (dari perkiraan saat proposal) jika tidak, ya bisa terancam bangkrut dong :-D
Segini saja dulu, next time saya akan lanjut dengan cerita-cerita seputar EPC yang lain…