Rabu, 14 November 2012

experience engineering (EPC)

Process Safety
Sarjana Teknik Kimia
Memiliki pengalaman menghadiri, meninjau dan menutup HAZOP dan HAZID teknik minyak & gas / proyek EPC baik hulu maupun hilir
Memiliki pengalaman melakukan kebakaran desain sistem dan rekayasa
Memiliki pengalaman sebagai insinyur keselamatan Proses utama dalam migas engineering / EPC proyek baik hulu maupun hilir

Instrument, Control and Telecom
Sarjana Fisika / Teknik Elektro
Memiliki berbagai pengalaman dalam rekayasa Instrumen / Control / Telecom
Memiliki pengalaman untuk mengembangkan Instrumen / Control / Keselamatan dan F & G / Telecom dasar desain, desain konseptual Instrumen / Control / Keselamatan dan F & G / Telecom dan gambar standar dan dikendalikan semua Instrumen / Control / Keselamatan dan kegiatan F & G / Telecom desain melalui pelaksanaan proyek .
Memiliki pengalaman sebagai lead Instrumentasi / Control / Keamanan dan Fire & Gas / Telekomunikasi insinyur di bidang teknik minyak & gas / proyek EPC baik hulu maupun hilir

Electrical
Sarjana Teknik Elektro
Memiliki berbagai pengalaman dalam rekayasa listrik dengan spesifik dalam desain dan perencanaan untuk Sistem Tenaga Listrik Pembangkit, Analisis Power System (ETAP Program Perangkat Lunak) Sistem, Distribusi Power System, dan Menengah dan Rendah pemula tegangan motor.
Memiliki pengalaman sebagai insinyur listrik utama dalam migas engineering / EPC proyek baik hulu maupun hilir
Memiliki pengalaman untuk dasar desain dikembangkan Listrik, desain konseptual dari fasilitas dan gambar standar dan mengendalikan semua kegiatan desain Listrik melalui pelaksanaan proyek

Mechanical Static
Sarjana Teknik Mesin
Telah terbukti memiliki kemampuan untuk melakukan semua peralatan statis Mekanikal termasuk paket desain statis dan rekayasa sistem meliputi studi, perhitungan dalam Sistem Mekanik dengan tingkat kualitas yang tinggi
Memiliki pengalaman sebagai insinyur statis memimpin Teknik minyak & gas engineering / EPC proyek baik hulu maupun hilir

Mechanical Rotating
Sarjana Teknik Mesin
Apakah pengalaman untuk mengembangkan desain dasar Rotating, desain konseptual Peralatan berputar dan gambar standar dan mengendalikan semua kegiatan desain Rotating melalui pelaksanaan proyek
Memiliki Pengalaman dalam Peralatan desain sistem Rotating Mayor.

Civil
Sarjana Teknik Sipil
Memiliki berbagai pengalaman dalam desain teknik sipil dan struktural termasuk fasilitas bawah tanah, desain struktur beton, desain struktur baja, dan yayasan untuk alat-alat besar atau berat dan desain 3D diterapkan untuk semua struktur sipil
Memiliki pengalaman untuk dasar desain dikembangkan sipil, desain konseptual fasilitas bawah tanah dan gambar standar dan mengendalikan semua kegiatan desain sipil melalui pelaksanaan proyek

Piping
Sarjana Teknik Mesin
Memiliki pengalaman dalam desain dan spesifikasi pipa termasuk pipa routing, ukuran, isometrik, pemilihan bahan, perlindungan korosi, instalasi dan dasi-in prosedur, analisis bahaya dan pertimbangan lingkungan
Terbukti memiliki kemampuan untuk melakukan rekayasa peralatan Piping

Pipeline
Sarjana Teknik Mesin
Memiliki pengalaman sebagai insinyur pipa minyak & gas lepas pantai Rekayasa / EPC proyek
Memiliki pengalaman dalam melakukan analisis desain pipa lepas pantai menggunakan software pipeline offshore diakui dengan tingkat kualitas yang tinggi
Memiliki pengalaman dalam desain dan spesifikasi pipa lepas pantai termasuk pipa routing, perlindungan korosi, analisis instalasi, analisis bahaya dan pertimbangan lingkungan

3D
Sarjana Teknik Mesin
Familiar dengan 3D software (PDS / PDMS) & PID
Memiliki pengetahuan tentang routing pipa dasar, bahan, & pipa komponen

Process
Sarjana Teknik Kimia
Memiliki pengalaman melakukan simulasi Proses untuk setidaknya rekayasa minyak & gas / proyek EPC baik hulu maupun hilir
Familiar dengan HAZOP, HAZID, SIL, PHA, Lopa
Memiliki pengalaman sebagai insinyur Proses utama dalam migas engineering / EPC proyek baik hulu maupun hilir

Offshore Structure
Sarjana Teknik
Memiliki berbagai pengalaman dalam desain rekayasa lepas pantai struktural dalam proyek minyak & gas Teknik / EPC, termasuk struktur tetap dan mengambang
Familiar dengan Program SACS dan sebaiknya perangkat lunak lain yang diakui struktural lepas pantai untuk analisis desain struktur lepas pantai
Memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang Kode diakui secara internasional saat ini dan Standar

Structure Designer
Minimum Sekolah Tinggi Teknik
Memiliki pengalaman sebagai desainer struktur offshore / onshore di Teknik minyak & gas / proyek EPC dan mampu memimpin sebuah tim penyusun struktural
Memiliki berbagai pengalaman dalam merancang struktur lepas pantai / onshore berbagai, termasuk struktur tetap dan mengambang
Pengalaman di survei lepas pantai / daratan untuk modifikasi struktural dan pekerjaan konstruksi akan menjadi keuntungan
Memiliki kemampuan yang baik dalam rancangan perangkat lunak 2D dan pengetahuan dasar dalam program pemodelan 3D

Piping Designer
Minimum Sekolah Tinggi Teknik
Memiliki kemampuan untuk meninjau dan menggunakan dokumen referensi untuk desain pipa
Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan antarmuka desain perpipaan
Baik pengetahuan dalam komponen pipa standar
Memiliki kemampuan untuk merancang pipa rute sekitar peralatan statis dan rotary, peralatan paket, dipecat peralatan dan pipa rack
Memiliki kemampuan untuk mempersiapkan tata letak pipa, info pipa, pipa tata letak peralatan isometrik dan awal
Memiliki kemampuan untuk mempersiapkan dukungan standar / khusus dan menindaklanjuti pipa perhitungan tegangan

Mechanical Engineer di EPC Company

           
          Dulu sempat pertanyaan itu terlontarkan di benak saya, apa sih pekerjaan mechanical engineer di EPC company itu?Terus apa bedanya dengan Piping engineer, secara kebetulan memang kedua posisi ini memang banyak ditongkrongi oleh insinyur2 dari teknik mesin.Pada artikel ini saya berusaha mendeskripsikan apa job description dari mechanical engineer di EPC berdasarkan pengamatan saya selama kurang lebih 6 bulan berkecimpung di dunia per EPC an.

            Di perusahaan tempat saya bekerja MEchanical Engineer berada di bawah EPC Departement, yaitu departement yang khusus bergelut di pekerjaan engineering, procurement dan construction. Sebelum ini mechanical engineer bekerja hanya sampai pada tahapan engineering saja, tetapi pada saat saya bergabung itu sudah diganti. Jadi tiap mechanical engineer musti ngerjain dari tahapan engineering, procurement sampai construction di site, system ini disebut juga dengan system cluster. Dmikian juga untuk Civil engineer, Piping engineer,Proses engineer, Instrument engineer dan electrical engineer. Jadi EPC departement membawahi 6 disiplin ilmu, tiap disiplin ilmu dipimpin satu manajer cluster, nha untuk satu departement EPC dipimpin oleh Vice president untuk EPC, kurang lebih seperti itu.

             Pada cluster mechanical engineering pun masih dibagi lagi menjadi 3 spesialisasi, yaitu: Static equipment engineer, Rotating equipment, dan Combustion engineer. Nha ketiganya akan saya bahas berikut ini:

Jadi seperti apa yang sudah disampaikan diatas bahawa tiap mechanical engineer bertanggung jawab untuk pekerjaan engineering, procurement dan construction maka tiap 3 spesialisasi (static, rotating, combustion) juga demikian, jadi tiap engineer yang mengerjakan equipment itu bertanggung jawab dari desain sampai equipment itu dipasang, bahkan kadang berikut commisioning nya, yah walau nggak dikerjakan sendiri, dikerjakan bersama team…tetep aja berat huehuehuehue…Dari 3 spesialisasi tadi kurang lebih pekerjaannya sama, seperti sudah ditulis pada artikel sebelumnya bahwa pekerjaan di EPC adalah dari client mengeluarkan tender, sampai construction di site jika sudah sampai tahapan menang project.

Jadi untuk tahapan proposal:
  1. Mempelajari isi ITB (instruction to bidder) segala sesuatu yang diminta oleh client untuk membangun suatu plant, kondisi2 apa saja yang mesti diconsider
  2. Setelah mempelajari isi ITB terkadang client menunjuk MAin contractor untuk membuat basic engineering, biasanya dia punya license untuk teknologi plant tersebut, atau jika kita main contractornya, kita sendiri yang bikin basic engineernya bareng2 sama disiplin lain (bisanya sih proses engineer yang paling besar peranannya di tahan basic engineer). Nah dari basic engineering ini kita breakdown equipment berdasarkan kategori equipmentnya (misal: vessel, heat exchanger, reactor, API pump, compressor package, dsb) lalu kita bikin spec di data sheet mechanicalnya (mechanical data sheet, mengacu pada standard equipment misal ASME, API dsb). Di tahap ini dilakukan perhitungan2 tapi nggak detail sekali, cum sebagai estimasi.
  3. Setelah data sheet semua equipment siap, data sheet tersebut dilemparkan ke vendor (untuk tahap ini sudah masuk ke tahap komersial, seperti sudah saya utarakan untuk tahap engineering selesai di point no.2) untuk mendapatkan estimasi harga untuk equipment yang dimaksud, tentunya dengan menconsider ITB dan datasheet, vendor harus comply dengan spec yang kita minta, jika belum comply perlu dilakukan klarifikasi..sekaligus harga dinegosiasikan.
  4. Setelah dapat harga vebdor, harga yang paling bagus di proposekan dalam proposal tender untuk di submit ke client.
Tahapan project:
  1. Setelah diumumkan pemenang projectnya dan sudah dibagi scope kerjanya, dimulailah tahapan project. Pertama jika desain ada revisi kita harus ulangi tahapan seperti di proposal, tapi jika tidak, kita bisa undang vendor yang sudah ikut proposal untuk tender supply nya, sehingga didapatkan vendor dengan harga yang paling kompetitif, dan dipilih untuk supply equipment yang dimaksud.
  2. Stelah didapatkan vendor yang akan mensuply, dilakukan vendor print check, yaitu checking terhadap penawaran/perhitungan vendor, sesuai dengan permintaan client.
  3. Setelah semua spec sudah memenuhi dan disetujui oleh client, dilakukan fabrikasi leh vendor…dan tentunya checking juga dilakukan oleh QC untuk menjamin fabrikasi sesuai dengan spec yang dimaksud.
  4. Setelah fabrikasi, barang dikirim ke site disini dilakukan expediting barang yang dikirim, sehingg barang bisa sampai ke site dan dilakukan konstruksi sesuai dengan schedule yang diharapkan
  5. Setelah barang sampai ke site dilakukan konstruksi, disini engineer bertanggung jawab sebagai sepervisi untuk team konstruksi, terutama untuk masalah desain dan hubungan dengan vendor penyuplai.
  6. Setelah konstrksi selesai, dan pre maupun commisoning selesai (tentu saja dengan nggak ada masalah), kontraktor bertanggung jawab sampai masa garansi selesai sesuai kontrak yang ada.
Itu tadi urutan kerja yang dilakukan seorang mechanical engineer di EPC, kurang lebih. Untuk 3 spesialisasi (static, rotating dan combustion) apa saja yang menjadi scope pekerjaan 3 spesialisasi tersebut?

Static equipment engineer:
Bertanggung jawab untuk semua equipment static, meliputi tank, vessel, heat exchanger, reactor, silo, hopper, container, boiler package, dsb

Rotating equipment engineer:
Bertanggung jawab untuk semua equipment rotating, meliputi, pump, compresors, turbine, fan, blower, agitator, motor,conveyor, elevator,dsb

Combustion engineer:
Bertanggung jawab untuk semua yang berhubungan dengan combustion seperti: burner, furnace, combustion engine,dsb
Bisa disimpulkan seorang mechanical engineer bertanggung jawab untuk semua mechanical works yang dipelajari saat kuliah di Teknik Mesin terutama. Hampir semua disiplin, static, rotating, combustion mengadopsi semua dasar ilmu Teknik Mesin, jadi penting disini penguasaan filosofi dasar dari mechanical terutama yang sudah diajarkan saat kuliah, jadi semua mata kuliah di sini mengambil peranan yang cukup besar: misal: ilmu material, mekanika fluida, termodinamika, pompa dan kompresor, eleman mesin, mechanical drawing, pembakaran, heat transfer,dsb walau di sini sudah mengarah ke aplikasi practicalnya, dan jangan lupa penguasaan manjemen project juga harus jalan, pendekat

Selasa, 13 November 2012

Pengenalan Pressure Vessel






 


Pressure Vessel atau disebut bejana tekan (dlm bahasa Indonesia) merupakan wadah tertutup yang dirancang untuk menampung cairan atau gas pada temperatur yang berbeda dari temperatur  lingkungan. Bejana tekan digunakan untuk bermacam-macam  aplikasi di berbagai sektor industri seperti industri kimia (petrochemical plant), energi (power plant),  minyak dan gas (oil & gas), nuklir, makanan, bahkan sampai pada peralatan rumah tangga seperti boiler pemanas air atau pressure cooker.
Di sektor industri, bejana tekan dirancang untuk pengoperasian yang aman pada tekanan dan temperatur tertentu secara teknik mengacu sebagai Design Pressure dan Design Temperature.
Bila sebuah bejana tekan yang dirancang tidak  tepat untuk  menahan tekanan yang tinggi maka bahaya keamanan akan mengancam. Oleh karena itu, standar rancangan dan sertifikasi bejana tekan dibuat melalui beberapa design code seperti ASME Boiler and Pressure Vessel di Amerika, Pressure Equipment Directive of the EU (PED), Japanese Industrial Standard (JIS), CSA B51 di Canada, AS1210 di Australia dan standar internasional lain seperti Lloyd’s,  Germanischer Lloyd, Det Norske Veritas, Stoomwezen, dll.
Tipe bejana tekan berdasarkan pada pembuatannya:

1. Bejana Tekan untuk Proses:

  • Trayed columns
  • Reactor
  • Packed columns

2.  Bentuk bejana

  • Horizontal
  • Vertical

3.  Penyimpan

  • Bullets
  • Spheres
Adapun bejana tekan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan fungsinya: seperti reactor, accumulator, column, drum, dll
2. Berdasarkan Material: besi/baja, besi tuang, aluminum, dll.
3. Berdasarkan cara pembuatannya: field/shop fabricated, welded, cast forged, multi-layered, dll.
4. Berdasarkan bentuk geometri: silinder, bulat/bola, kerucut, dll.
5. Berdasarkan tekanan: tekanan dari dalam, tekanan laur, tekanan atmosfir
6. Berdasarkan metode pemanasan: fired atau unfired
7. Berdasarkan orientasi bentuk: vertical, horizontal, dan miring
8. Berdasarkan instalasi: tetap (fixed), dapat diangkut (portable), dan sementara (temporary)
Dari keterangan di atas, kita dapat mendefinisikan sebuah bejana tekan, seperti bejana tekan vertical, unfired, cylindrical, stainless steel, fixed, welded separator for internal pressure.
source by :http://syae007.wordpress.com/2010/01/07/introduction/

Mechanical Engineering di Oil & Gas Company

di tulisan ini membahas berbagai opportunity yang tersedia jika seorang fresh grad dari teknik mesin berminat bekerja di perusahaan oil and gas.
teknik mesin disini berarti luas, meliputi juga bidang2 yang di’lahirkan’ dari ilmu teknik mesin seperti teknik material, teknik aeronotika (penerbangan), teknik perkapalan maupun juga teknik otomotif.
pada dasarnya, semua cabang teknis mesin diatas berinti sama  yaitu bagaimana mempelajari aplikasi dari prinsip fisika untuk analisa, desain, manufaktur dan pemeliharaan sistem mekanik. ilmu dasarnya tentunya mekanik, kinematik, termodinamika dan energi (termasuk perpindahan panas).

Berikut list posisi yang bisa diisi oleh lulusan teknik mesin di oil and gas company:
 
1. Static Mechanical Engineer: bertanggung jawab untuk desain pressure vessel (bejana tekan), tank (bejana tak bertekanan) dan heat exchanger. equipment seperti ini dirancang seaman mungkin dan sesuai dengan peruntukannya. ilmu yang diterapkan semisal ilmu statik / mekanika teknik, structural mechanics, material, perpindahan panas dan juga proses/teknik produksi.

2. Rotating Mechanical Engineer: bertanggung jawab untuk desain dan pemilihan benda2 berputar seperti compressor, pumps ataupun turbin. pada posisi ini diperlukan aplikasi dari ilmu kinematika, dinamika teknik., material, termodinamika dan terutama sekali mekanika fluida.

3. Piping Engineer: yang ini rada ‘beda’ karena tidak diajarkan secara khusus di sekolah, namun pada dasarnya piping adalah sama dengan ilmu mechanical statik diatas hanya saja orientasi terhadap design lay-out (tata letak) dan constructibility sangat ditekankan. daily jobnya adalah desain perpipaan (termasuk valve dan support) dan karena terkait dengan fleksibilitas, maka diperlukan juga pengetahuan tentang getaran mekanik (vibrasi) dan stress analysis. disisi lain, pengetahuan tentang ilmu bahan (material) dan mechanica fluida (teori laminar/turbulent) amat diperlukan.

4. Pipeline Engineer: cabang ini biasanya diisi oleh lulusan teknik mesin maupun teknik sipil. biasanya teknik mesin berfokus pada design dan material, sementara teknik sipil lebih kepada installasinya.

5. Maintenance Engineer: biasanya serupa/meliputi posisi2 diatas hanya saja fokusnya bukan pada desain (rancang bangun baru) tapi lebih kepada perawatan. yang diperlukan tentunya ilmu perawatan mesin (preventive / predictive maintenance), schedulling maupun juga pengetahuan tentang warehousing.

6. Drilling Engineer: sebenernya ini adalah subset dari petroleum engineer. tugasnya meliputi teknik pengeboran secara aman dan efektif. yang diperlukan adalah aplikasi dari mekanika teknik dan juga material. barangkali lulusan teknik mesin akan jauh lebih kuat disisi teknik pengeborannya (dibanding rekan dari disiplin lain) jika punya dasar mekanika teknik dan elemen mesin yang kuat karena biar bagaimanapun juga semua alat drilling (maupun completion) adalah sistem mekanik
tentu diluar itu masih banyak posisi yang tersedia namun setidaknya enam posisi diatas yang biasanya banyak ditawarkan perusahaan migas.
Nah, bagi para reader yang just recently graduated dari mechanical engineering dan tertarik, silakan memilih profesi mana yang kira-kira suitable buat anda!